Langsung ke konten utama

Teater Topeng Blantek Betawi Karya Ilmiah Agatha Christie K.D

Teater Topeng Blantek Betawi Karya Ilmiah Agatha Christie K.D

Masuk pada Metodologi penelitiannya adalah

1.    Metodologi Penelitian dengan Kualitatif
2.    Pengumpulan Data dengan Wawancara
3.    Fokus Penelitian dengan Elemen & Evidensi
4.    Teknik Analisis Data dengan Data Primer (Interview) & Data Sekunder (Studi Dokumen)
5.    Teknik Analisis Data dengan Analisa Deskriptif

Jadi yang akan saya anlisa dari bentuk dan makna komunikasi non verbal adalah penampilan fisik yang terdiri dari busana, karakteristik fisik, dan status social, serta artefak yang terdiri dari objek berupa sundang dan obor.

 Ini Adalah pemeran Si Jantuk yang dimainkan dalam teater topeng Blantek Betawi.

Bentuk Komunikasi non verbal Busana adalah baju koko warna hitam, celana pangsih warna hitam, dan sarung yang diletakan dibahu. Baju koko dan celana pasngih yang dipakai Jantuk bermakna seorang pria yang kuat dan bisa bela diri (pencak silat). Sejarhanya bada abad 13 para pria Betawi yang mengenakan pakaian tersebut adalah pria Betawi jago dalam bela diri dan merupakan para jawara-jawara Betawi. Warna hitam dalam busana menggambarkan bahwa Jantuk adalah pria yang tegas dan berkemauan kuat. Sarung bermakna pada nilai-nilai agama Islam, karena masyarakat Betawi banyak yang menganut agama Islam. Penggunaan Sarung pada abad 13 digunakan sebagai alat untuk solat dan senjata dalam pencak silat.

Karakteristik Fisik dilihat dari warna kulit pria betawi yang hitam-kecokelatan, berambut lurus, berbadan bungkuk. Kemudia pemakaian topeng Jantuk dengan ciri fisik : jenong, mata sipit, gigi tonggos, dan warna topeng hitam. Karakteristik fisik pada Si Jantuk merepresentasikan Pria Betawi pada umunya dengan warna kulit tersebut dan berambut lurus. Dilihat dari sejarahnya karena adanya perkawinan antar etnis. Topeng Si Jantuk yang berwarna hitam bermakna kekuatan, emosi sesuai dengan karakter yang diciptakan pada peran si Jantuk. Mata sipit dan pipi tembem merepresentasikan pria Betawi campuran etnis Cina. Gigi Tonggos bermakna bahwa Jantuk adalah orang yang humoris dan sadar akan kekurangannya, hal ini dapat dilihat dari cara bicaranya dan badannya yang bungkuk.

Status sosial si Jantuk adalah pria usia 40-an atau paruh baya, asli suku Betawi dan kehidupannya adalah keluarga sederhana di pinggiran kota.berdasarkan sejarahnya peran si Jantuk diciptakan pada zaman penjajahan Belanda untuk menyuarakan keadilan masyarakat Betawi pada masa penguasaan VOC dan tuan tanah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mempertahankan Kesenia Betawi Lewat Seni Topeng Blantek - Jendela (3/9)

Topeng Blantek Warisan Betawi Zaman VOC

Kabar Berita Sanggar Fajar Ibnu Sena 20 Januari 2013 • Topeng Blantek Warisan Betawi Zaman VOC Lenong, Ondel-ondel, Samrah atau Gambang Kromong mungkin tak asing lagi terdengar di telinga. Kesenian tersebut identik dengan kebudayaan masyarakat Betawi. Namun tahukah Anda, ternyata masih ada satu warisan asli budaya Batavia yang sampai saat ini belum banyak dikenal, yaitu Topeng Blantek yang telah dilestarikan sejak zaman Hindia Belanda, atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) sekitar tahun 1648. 001,PESANGGRAHAN Topeng Blantek sejatinya merupakan kesenian asli Betawi yang belum terafiliasi dengan kebudayaan asing. Kesenian ini berkembang di daerah pesisir Jakarta, seperti Pasar Ikan, Tanjung Periuk. Saat ini, pelestari Topeng Blantek bisa dibilang langka, karena hanya tinggal tiga orang yang memiliki sanggar. Salah satunya Nasir Mupid, pengelola sanggar Fajar Ibnu Sina. Pria berusia 55 tahun itu mulai bergulat di dunia seni dan melestarikan Topeng Blantek sejak 1983. Dia ...

Topeng blantek : inventarisasi dan dokumentasi WBTB Jakarta Timur

https://youtu.be/R4a1VcejbAU